Macam-macam Strategi Pembelajaran dalam Dunia Pendidikan
Nama : Andreawan
NIM : 11911024
Tanggal, 13 juni 2021,
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh hallo apakabar semuaa? Udah lama gak posting nii kali ini mimin mau share tentang apa saja sih macam-macam Strategi Pembelajaran dalam Dunia Pendidikan udah penasarankan? Yok disimak dengan seksama.
1. Strategi Pembelajaran Inkuiri
Strategi Pembelajaran Inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa.
Strategi pembelajaran inkuiri akan efektif manakala :
a. Guru mengharapkan siswa agar apat menemukan sendiri dari suatu permasalahan yang ingin dipecahkan.
b. Jika bahan pelajaran tidak berbentuk fakta atau konsep yang sudah jadi, akan tetapi sebuah kesimpulan yang perlu pembuktian.
c. Jika proses belajar berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu.
d. Jika guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata- rata memiliki kemauan dan kemampuan berpikir.
e. Jika jumlah siswa yang belajar tak terlalu banyak sehingga bisa dikendalikan oleh guru.
f. Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa.
2. Strategi Pembelajaran Afektif
Merupakan suatu metode dalam proses pembelajaran yang menekankan pada nilai dan sikap yang diukur, oleh karena itu menyangkut kesadaran seorang yang tumbuh dari dalam Strategi pembelajaran afektif adalah strategi yang bukan hanya bertujuan untuk mencapai pendidikan kognitif saja, akan tetapi juga bertujuan untuk mencapai dimensi yang lainnya. Afeksi juga dapat muncul dalam kejadian behavioral yang di akibat dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Nilai adalah suatu konsep yang berada dalam pikiran manusia yang sifatnya tersembunyi, tidak berada didalam dunia yang empiris, nilai tersebut berhubungan langsung dengan pandangan seseorang yang tidak bisa dilihat, diraba tapi bisa dirasakan langsung oleh orang yang bersangkutan.
3. Strategi Pembelajaran Ekspositori )
Stratrategi Pembelajaran Ekspositori ( SPE ) , Konsep dan Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Ekspositori Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.
Strategi Pembelajaranb ekspositori akan efektif apabila :
a. Guru akan menyampaikan bahan-bahan baru serta kaitannya dengan yang akan dan harus dipelajari siswa.
b. Apabila guru menginginkan agar siswa mempunyai gaya model intelektual tertentu,misalnya agar siswa bisa mengingat bahan pelajaran,sehingga ia akan dapat mengungangkapkannya kembali manakala diperlukan.
c. Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan cocok untuk dipresentasikan,artinya dipandang dari sifat dan jenis materi pelajaran memang materi itu hanya mungkin dapat dipahami oleh siswa manakala disampaikan oleh guru,misalnya materi pelajaran hasil penelitian berupa data-data khusus.
d. Jika ingin membangkitkan keingintahuan siswa tentang topic tertentu.
e. Guru menginginkan untuk mendemonstrasikan suatu teknik atau prosedur,biasanya merupakan suatu teknik atau prosedur tertentu untuk kegiatan praktik.
f. Apabila seluruh siswa memiliki tingkat kesulitan yang sama sehingga guru perlu menjelaskan untuk seluruh siswa.
g. Apabila guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemampuan rendah.
h. Jika ligkungan tidak mendukung untuk menggunakan strategi yang berpusat pada siswa,misalnya tidak adanya sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
4. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Konsep Dasar dan Karakteristik SPBM :
SPBM Dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara alamiah. Terdapat tiga ciri utama dari SPBM.
a. SPBM merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinyadalam implementasi pembelajaran SPBM ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa. SPBM tidak mengaharapkan siswa hanya mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetpi melalui SPBM siswa aktif berfikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan.
b. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. SPBM menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa maslah maka tidak mungkin ada proses pembelajaran.
c. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara alamiah. Yaitu proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini disecara sistematis dan empiris.
d. Untuk mengimplementasikan SPBM, guru perlu memilih bahan pelajaran yang memiliki permaalahan yang dapat dipecahkan. Strategi pembelajaran dengan pemecahan masalah dapat diterapkan:
1. Manakala guru menginginkan agar siswa tidak hanya sekedar dapat mengingat materi pelajaran, akan tetapi menguasai dan memahaminya secara penuh.
2. Apabila guru bermaksud untuk mengembangkan keterampilan berpikir rasional siswa, yaitu kemampuan menganalisis situasi, menerapkan pengetahuan yang mereka miliki dalam situasi baru, mengenal adanya perbedaan antara fakta dan pendapat, serta mengembangkan kemampuan dalam membuat judgment secara objektif.
3. Manakala guru menginginkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah serta membuat tantangan intelektual siswa.
4. Jika gguru inin mendorong siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajarnya.
5. Jika guru ingin agar siswa memahami hubungan antara apa yang dipelajari dengan kenyataan dalam kehidupannya ( hubungan antara teori dengan kenyataan).
Pengajuan pertanyaan atau masalah. Pembelajaran berbasis masalah dimulai dengan pengajuan pertanyaan atau masalah, bukannya mengorganisasikan disekitar prinsip-prinsip atau keterampilan-keterampilan tertentu. Pembelajaran berbasis masalah mengorganisasikan pengajaran di sekitar pertanyaan atau masalah yang kedua-duanya secara sosial penting dan secara pribadi bermakna bagi siswa. Mereka mengajukan situasi kehidupan nyata autentik untuk menghindari jawaban sederhana, dan memungkinkan adanya berbagai macam solusi untuk situasi itu. Selanjutnya berfokus pada keterkaitan antar disiplin. Meskipun SPBM mungkin berpusat pada mata pelajaran tertentu. Masalah yang dipilih benar-benar nyata agar dalam pemecahannya, siswa meninjau masalah itu dari banyak mata pelajaran. Kemudian Penyelidikan autentik. Model pembelajaran berbasis masalah menghendaki siswa untuk melakukan penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata terhadap masalah nyata. Mereka harus menganalsis dan mendefinisikan masalah mengembangkan hipotesis dan membuat ramalan, mengumpulkan dan menganalsis informasi, melakukan eksperimen (jika diperlukan), membuat inferensi, dan merumuskan kesimpulan. Lalu menghasilkan produk/karya dan memamerkannya . SPBM menuntut siswa untuk menghasilkan produk tertentu dalam bentuk karya nyata atau artefak dan peragaan yang menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian masalah yang mereka temukan. Bentuk tersebut dapat berupa laporan, model fisik, video, maupun program komputer. Karya nyata itu kemudian didemonstrasikan kepada teman-temannya yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari dan menyediakan suatu alternatif segar terhadap laporan tradisional atau makalah. Dan setelah itu Kerjasama. Model pembelajaran berbasis masalah dicirikan oleh siswa yang bekerjasama satu sama lain, paling sering secara berpasangan atau dalam kelompok kecil. Bekerjasama memberikan motivasi untuk secara berkelanjutan terlibat dalam tugas-tugas kompleks dan memperbanyak peluang untuk berbagi inkuiri dan dialog dan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan berpikir.
Semoga bermanfaat
Sekian terimakasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Komentar
Posting Komentar