BAGAIMANA SIH KONSEP DAN TEORI KURIKULUM DALAM DUNIA PENDIDIKAN?
Nama : Andreawan
NIM : 11811024
11 April, 2021
Bismillah, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, hallo, apa kabar semua? Kali ini kita akan membahas mengenai konsep dan teori kurikulum dalam dunia Pendidikan
A. Konsep Kurikulum
Pertama saya akan menjelaskan konsep kurikulum Konsep kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan, juga bervariasi sesuai dengan aliran atau teori pendidikan yang dianutnya. Yang perlu mendapatkan penjelasan dalam teori kurikulum adalah konsep kurikulum. Ada tiga konseptentang kurikulum, kurikulum sebagai substansi, sebagai sistem, dan sebagai bidang studi.
Konsep pertama, kurikulum sebagai suatu substansi. Kurikulum dipandang sebagai suatu rencana kegiatan belajar bagi murid-murid di sekolah, atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai. Suatu kurikulum juga dapat menunjuk kepada suatu dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar-mengajar, jadwal, dan evaluasi. Suatu kurikulum juga dapat digambarkan sebagai dokumen tertulis sebagai hasil persetujuan bersama antara para penyusun kurikulum dan pemegang kebijaksanaan pendidikan dengan masyarakat. Suatu kurikulum juga dapat mencakup lingkup tertentu, suatu sekolah, suatu kabupaten, propinsi, atau pun seluruh negara.
Konsep kedua, adalah kurikulum sebagai suatu sistem, yaitu sistem kurikulum. Sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan, bahkan system masyarakat. Suatu sistem kurikulum mencakup struktur personalia, dan prosedur kerja bagaimana cara menyusun suatu kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi, dan menyempurnakannya. Hasil dari suatu sistem kurikulum adalah tersusunnya suatu kurikulum, dan fungsi dari sistem kurikulum adalah bagaimana memelihara kurikulum agar tetap danamis.
Konsep ketiga, kurikulum sebagai suatu bidang studi yaitu bidang studi kurikulum. Ini merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran. Tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan system kurikulum. Mereka yang mendalami bidang kurikulum, mempelajari konsep-konsep dasar tentang kurikulum. Melalui studi kepustakaan dan berbagai kegiatan penelitian dan percobaan, mereka menemukan hal-hal baru yang dapat memperkaya dan memperkuat bidang studi kurikulum.
Bagaimana teman-teman udah pada faham dengan konsep kurikulum ?
B. Teori kurikulum
Selanjutnya kita akan menjelaskan teori kurikulum Teori merupakan suatu perangkat pernyataan yang bertalian satu sama lain, yang disusun sedemikian rupa sehingga memberikan makna yang fungsional terhadap serangkaian kejadian. Perangkat pernyataan tersebut dirumuskan dalam bentuk definisi deskriptif atau fungsional, suatu konstruksi fungsional, asumsi-asumsi, hipotesis, generalisasi, hukum, atau term-term. Isi rumusan- rumusan tersebut ditentukan oleh lingkup dari rentetan kejadian dicakup, jumlah pengetahuan empiris yang ada, dan tingkat keluasan dan kedalaman teori dan penelitian di sekitar kejadian-kejadian tersebut. Kalau konsep-konsep itu diterapkan dalam kurikulum, maka dapatlah dirumuskan tentang teori kurikulum, yaitu sebagai suatu perangkat pernyataan yang memberikan makna terhadap kurikulum sekolah. Makna tersebut terjadi karena adanya petunjuk perkembangan, penggunaan dan evaluasi kurikulum. Bahan kajian dari teori kurikulum adalah hal-hal yang berkaitan dengan penentuan keputusan, penggunaan, perencanaan, pengembangan, evaluasi kurikulum, dan lain-lain.
Menurut Bobbit, inti teori kurikulum itu sederhana, yaitu kehidupan manusia. Kehidupan manusia meskipun berbeda-beda pada dasarnya sama, terbentuk oleh sejumah kecakapan pekerjaan. Pendidikan berupaya mempersiapkan kecakapan-kecakapan tersebut dengan teliti dan sempurna. Kecakapan-kecakapan yang harus dikuasai untuk dapat terjun dalam kehidupan sangat bermacam-macam, bergantung pada tingkatannya maupun jenis lingkungan. Setiap tingkatan dan lingkungan kehidupan menuntut penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap, kebiasaan, apresiasi tertentu. Hal-hal itu merupakan tujuan kurikulum. Untuk mencapai hal-hal itu ada serentetan pengalaman yang harus dikuasai anak. Seluruh tujuan beserta pengalaman-pengalaman tersebut itulah yang menjadi bahan kajian teori kurikulum.C. Kurikulum dalam dunia Pendidikan
1. Kurikulum dalam arti sempit atau tradisional
Dalam arti sempit atau tradisional, kurikulum sebagai a course, as a specific fixed course of study, as in school or college, as one leading to a degree.24 Dalam pengertian ini, kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran di sekolah atau di perguruan tinggi yang harus ditempuh untuk mendapatkan ijazah atau naik tingkat. Carter V. Good mengemukakan pengertian kurikulum adalah a systematic group of course or subject required for graduation in major field of study. Kurikulum merupakan sekumpulan mata pelajaran atau sekwens yang bersifat sistematis yang diperlukan untuk lulus atau mendapatkan ijazah dalam bidang studi pokok tertentu. Robert Zaiz berpendapat curriculum is a resources of subject matters to be mastered. Kurikulum adalah serangkaian mata pelajaran yang harus dikuasai. Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang disajikan guru kepada siswa untuk mendapatkan ijazah atau naik tingkat. Pengertian kurikulum ini, saat sekarang, sama dengan “rencana pelajaran di sekolah, yang disajikan guru kepada murid.” Arieh Levy mengemukakan, kurikulum semacam ini, tidak lebih dari daftar singkat mengenai sasaran dan isi pendidikan yang diajarkan di sekolah atau program silabus atau pokok bahasan yang akan diajarkan. Dalam hubungan ini, Paul Langrand mengemukakan, kurikulum seperti di atas mempunyai kaitan hanya sedikit pada kehidupan, terlepas dari kenyataan yang konkret, sehingga terjadi jurang antara pengalaman dan pendidikan, dan tidak adanya segala macam bentuk tanya jawab atau keikut-sertaan murid di dalam proses pendidikan.
2. Kurikulum dalam arti luas atau modern
Kurikulum dalam pengertian ini bukan sekedar sejumlah mata pelajaran, tetapi mempunyai cakupan pengertian yang lebih luas. Yakni, sesuatu yang nyata terjadi dalam proses pendidikan. Pendapat para ahli di bawah ini mencerminkan pengertian kurikulum di atas, antara lain:
1) Ronald Doll mengemukakan bahwa kurikulum ... all the experiences which are offered to learners under the auspices or direction of the school.29 Kurikulum meliputi semua pengalaman yang disajikan kepada murid di bawah bantuan atau bimbingan sekolah.
2) William B. Ragan mengartikan kurikulum ... all the experiences of children for which the school accepts responsibility.30 Kurikulum adalah semua pengalaman murid di bawah tanggung jawab sekolah.
3) Harold B. Alberty dan Elsie J. Alberty mendefinisikan kurikulum all of the activities that are provided for student by the school constitute, its curriculum.31 Kurikulum adalah segala kegiatan yang dilaksanakan sekolah bagi murid-murid. Dari sejumlah pendapat di atas dapat disimpulkan, kurikulum adalah semua pengalaman, kegiatan, dan pengetahuan murid di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau guru. Pengertian kurikulum ini memberikan implikasi pada program sekolah bahwa semua kegiatan yang dilakukan murid dapat memberikan pengalaman belajar. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat meliputi kegiatan di dalam kelas. Misalnya, kegiatan dalam mengikuti proses belajar mengajar (tatap muka), praktek keterampilan, dan sejenisnya, atau kegiatan di luar kelas, seperti kegiatan pramuka, wisata karya, kunjungan ke tempat- tempat wisata/sejarah, peringatan hari-hari besar nasional dan keagamaan, dan sejenisnya. Bahkan, semua kegiatan yang berhubungan dengan pergaulan antara murid dengan guru, murid dengan murid, murid dengan petugas sekolah, dan pengalaman hidup murid sendiri. Tegasnya, pengertian kurikulum ini mengandung cakupan yang luas, karena meliputi semua kegiatan murid, pengalaman murid, dan semua pengaruh, baik fisik maupun non fisik terhadap pertumbuhan dan perkembangan murid. Kurikulum dalam pengertian rencana belajar bersamaan arti dengan pengajaran. Artinya, kurikulum itu banyak berkaitan dengan rencana dan cita-cita yang ingin dicapai, sedangkan pengajaran terletak pada perwujudan atau pelaksanaan rencana itu dalam kegiatan belajar-mengajar. Itulah sebabnya, pengembangan kurikulum sama artinya dengan pengembangan pengajaran. Perbedaan kurikulum dengan pengajaran terletak bukan pada implementasinya, melainkan pada keluasan cakupannya. Kurikulum berkenaan dengan tujuan, isi, dan metode yang lebih luas, sedangkan yang lebih sempit menjadi tugas pengajaran. Dengan kata lain, kurikulum berhubungan dengan apa yang ingin dicapai (tujuan), sedangkan pengajaran berkaitan dengan bagaimana mencapai tujuan itu (prosedur).
Gimana udah mengenal yaa teori dan konsep kurikulum dalam dunia pendidikan
Sekian, terimakasih semoga bermanfaat
Referensi: Sukmadanata, Nana Syaodih. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2000.
Komentar
Posting Komentar